Pengaruh Infus Kulit Batang Alstonia scholaris (L.) R. Br. terhadap Aktivitas Enzim SGOT dan SGPT pada Tikus Putih Jantan

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium untuk mengevaluasi efek infus kulit batang Alstonia scholaris terhadap aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada tikus putih jantan. Hewan uji dibagi menjadi empat kelompok, yakni kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan dua kelompok perlakuan dengan dosis infus 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB. Infus diberikan secara oral selama 14 hari. Sampel darah diambil melalui vena orbital pada hari ke-15, dan aktivitas enzim SGOT dan SGPT diukur menggunakan metode spektrofotometri untuk menentukan pengaruh hepatoprotektif atau toksik dari infus tersebut.

Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan dosis 200 mg/kg BB memiliki aktivitas enzim SGOT dan SGPT yang mendekati nilai kelompok kontrol negatif, mengindikasikan tidak adanya kerusakan hati. Namun, pada dosis 400 mg/kg BB, terdapat peningkatan signifikan aktivitas SGOT dan SGPT dibandingkan dengan kontrol negatif, tetapi tetap lebih rendah dibandingkan kontrol positif yang diinduksi hepatotoksin. Hal ini menunjukkan bahwa infus pada dosis lebih tinggi dapat memberikan efek hepatoprotektif yang terbatas atau memiliki potensi toksisitas tergantung dosisnya.

Diskusi
Kulit batang Alstonia scholaris diketahui mengandung alkaloid dan senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif. Hasil penelitian ini mendukung potensi penggunaan tanaman ini dalam pengobatan gangguan hati ringan. Namun, efek toksik yang diamati pada dosis tinggi menunjukkan perlunya kehati-hatian dalam penggunaannya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler senyawa aktif dan dosis aman yang optimal.

Implikasi Farmasi
Infus kulit batang Alstonia scholaris memiliki potensi aplikasi dalam formulasi fitofarmaka untuk mendukung kesehatan hati. Efek hepatoprotektif yang ditunjukkan pada dosis tertentu dapat dijadikan dasar pengembangan suplemen atau obat herbal. Selain itu, potensi toksisitasnya menekankan pentingnya standarisasi dosis dan penilaian keamanan jangka panjang sebelum digunakan secara klinis.

Interaksi Obat
Senyawa aktif dalam kulit batang Alstonia scholaris, seperti alkaloid, dapat berinteraksi dengan enzim hati yang terlibat dalam metabolisme obat, seperti sitokrom P450. Interaksi ini dapat memengaruhi efektivitas obat lain yang digunakan bersamaan, terutama obat dengan indeks terapi sempit seperti warfarin atau statin. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi potensi interaksi farmakokinetik.

Pengaruh Kesehatan
Infus kulit batang Alstonia scholaris memiliki potensi untuk menjaga fungsi hati dan mencegah kerusakan hati akibat stres oksidatif. Namun, jika digunakan dalam dosis tinggi atau tanpa pengawasan, infus ini dapat meningkatkan risiko hepatotoksisitas. Penggunaan yang hati-hati dan sesuai dosis sangat penting untuk memaksimalkan manfaat kesehatan sekaligus meminimalkan risiko efek samping.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa infus kulit batang Alstonia scholaris memiliki efek hepatoprotektif pada dosis tertentu, tetapi dapat meningkatkan aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada dosis tinggi, menandakan potensi toksisitas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi mekanisme aksi, dosis optimal, serta keamanan jangka panjangnya. Dengan pengembangan lebih lanjut, tanaman ini dapat menjadi sumber bahan aktif untuk mendukung kesehatan hati dalam pengobatan berbasis herbal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *